Selamat Datang

Bintang

Pages

Selasa, 29 Januari 2013

Sejarah Permulaan Islam di Dunia

Islam merupakan sebuah ajaran yang diturunkan oleh Allah kepada Rasullullah SAW. Rasullullah SAW mendapatkan ajaran dari tuhan yang disampaikan oleh Tuhan melalui malaikat jibril dalam bentuk wahyu. Maka, semenjak turun wahyu pertama tersebutlah, ajaran islam dimulai di permukaan dunia ini, mulai dari tata cara ibadah, kehidupan social,hukum dan ilmu pengetahuan lainnya, teknologi serta syaria`t-syaria`t islam yang mempengaruhi kehidupan manusia di bumi. Maka, tak heran bila jika kita dapat melihat berbagai macam perkembangan ilmu pengetahuan yang ada sekarang ini tak lepas dari perkembangan ajaran islam. Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan memulai perjalanan islam dari awal terbentuknya.

Terbentuknya ajaran islam sebenarnya sudah dimulai pada masa nabi Adam AS (baca `alaihisallam) yang menurut riwayatnya diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadikan khalifah dimuka bumi ini, sesuai dengan Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 30 yang dalam terjemahannya berarti:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bummi”. Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan Menyucikan-Mu?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Prof. Quraish Shihab dalam bukunya “Tafsir Al-Misbah”  mengatakan, Ayat ini dimulai dengan penyampaian keputusan Allah kepada para malaikat tentang rencana-Nya dalam menciptakan manusia di bumi. Penyampaian kepada mereka penting karena malaikat akan dibebani sekian tugas menyangkut manusia. Penyampaian berita ini menunjukkan adanya suatu proses dalam memberikan tanggung jawab kepada seseorang untuk melaksanakan sebuah pekerjaan, dan pekerjaan tersebut tepatnya di bumi. Secara logika, jika kita memberikan sebuah amanah kepada seseorang maka kita akan memberikan sebuah aturan yang ada agar amanah yang diberikan dapat berjalan dengan baik. Disinilah dimulai sebuah sistem awal yang merupakan sebuah tonggak dasar ajaran Islam.

Prof Quraish Shihab juga mengatakan dalam buku yang sama, Perlu dicatat bahwa kata khalifah dalam ayat tersebut pada mulanya berarti menggantikan atau yang dating sesudah siapa yang datang sebelumya. Atas dasar ini, ada yang memahami kata khalifah di sini dalam arti yang menggantikan Allah dalam menegakkan kehendak-Nya dan menerapkan ketetapan-ketetapan-Nya, tetapi bukan karena Allah tidak mampu melainkan bermaksud untuk menguji manusia dan memberinya penghormatan.

Dimulailah sebuah era, dimana ajaran-ajaran Tuhan akan disampaikan kepada Manusia Pertama ciptaan-Nya yang bertugas menerapkan ajaran-Nya dalam rangka menjadi khalifah dimuka bumi ini.

Seiring dengan berkembangnya waktu, ajaran pertama yang sebenarnya diajarkan di Islam merupakan ajaran mengenai ketahuidan atau sering kita kenal dengan Ketuhanan. Ajaran ini bermaksud agar manusia yang ada di permukaan bumi ini mengetahui hanya ada satu (bukan berarti ada dua, tiga, dan seterusnya) Sang Pencipta yaitu Allah SWT.  Penyampaian ajaran ketuhanan ini dimulai dari masa Nabi Adam AS sampai nabi Isa AS dengan sebutan “laailahaillallah” yang berarti Tiada Tuhan selain Allah.

Layaknya sebuah program dalam komputer, diawali dengan sebuah program yang sangat fundamental dan dikembangkan sampai suatu saat program tersebut sempurna mencapai program terbaik. Islam juga begitu, diawali dengan sebuah program dasar berupa ajaran ketuhanan hingga sampai ajaran-ajarannya yang mencakup kehidupan manusia dan bahkan menjadi pedoman hidup manusia.

Maka, dimulailah sebuah proyek tahapan perkembangan akhir penyempurnaan agama islam yang diamanahkan kepada Rasul terakhir yaitu, Muhammad SAW. Tahapan ini dimulai dengan Kerasulan Muhammad SAW, yang pada masa tersebut Muhammad SAW mencoba meninggalkan Mekkah atau hijrah ke Madinah karena terjadi sebuah gejolak pemikiran mengenai kepercayaan yang ada di sekitar masyarakat pada saat itu.

Dr.  Hasan Ibrahim Hasan dalam bukunya berjudul “Sejarah dan Kebudayaan Islam” mengatakan, Beliau membenci berhala, sehingga tidak pernah menghadiri kegiatan yang diselenggarakan di musim haji. Begitu juga beliau tidak pernah minum arak dan tidak pula pernah memakan hewan yang disembelih atas nama berhala serta tidak pernah menghadiri tempat-tempat mesum. Dari hal tersebut, bahwa Rasulullah SAW tidak tertarik dengan agama mana pun yang dianut oleh masyarakat arab.

Hal tersebut yang membuat Beliau selalu menyepi seorang diri dan memikirkan hal itu, mungkin beliau berpikir apakah semua ini memang merupakan hal yang diinginkan oleh sang pencipta? Sehingga beliau menempuh dan bersikap hanafiah, yakni memeluk ajaran yang disampaikan oleh Nabi Ibrahim mengenai ketuhanan. Dan bahkan, sampai begitu memikirkannya beliau mencoba hijrah dan menyepi seperti mencari ketenangan untuk menjauhkan diri dari keramaian di sebuah Gua, yaitu Gua Hira. Disana beliau mendapatkan ketenangan dan merenungkan peristiwa-peristiwa yang ada di alam raya serta memikirkan hari-hari sesudah kematian. Begitulah setiap harinya Rasullullah SAW melakukan hal tersebut dan bahkan membawa bekal sampai menginap di Gua Hira tersebut selama 6 bulan sampai usia beliau mencapai 40 tahun.

Hari senin tepatnya pada saat menyendiri seperti bersemedi di Gua Hira, pada tanggal 17 Ramadhan, terjadi sebuah peristiwa yang membuat perasaan beliau ketakutan. Dalam peristiwa tersebut turun wahyu pertama kepada beliau yang disampaikan oleh malaikat Jibril tampak dihadapannya, seraya berkata dengan nada memerintah:

Bacalah (Iqra`)!, kemudian beliau menjawab Aku tidak bisa membaca (Ma ana Biqari) kemudian malaikat Jibril memeluk dan mendekam beliau kemudian melepaskan kembali sampai pada yang ketiga kalinya malaikat Jibril berkata:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (Manusia) dengan perantaraan qalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Al-Quran surah Al-`Alaq ayat 1-5).

Inilah merupakan sebuah perintah pertama dari Tuhan kepada Muhammad SAW dalam rangka mengenalkan ajaran Islam dengan cara “MEMBACA” semua hal tentang ketuhanan. Inilah merupakan tonggak awal ajaran Islam dimulai, maka wahyu pertama ini digunakan sebagai perkenalan awal mengenai ajaran islam tentang semua aspek kehidupan yaitu dengan cara MEMBACA. Setelah wahyu-wahyu ini, maka turun wahyu-wahyu lain selama kurang lebih 22 tahun sampai Islam disempurnakan pada wahyu terakhir yaitu Al-Maidah ayat 3. Semua wahyu-wahyu ini dirangkum dalam sebuah buku bernama Al-Quran dengan komposisi 114 Surah.

Sekian dulu artikel mengenai perkembangan islam pada awal zaman, semoga artikel bermanfaat untuk anda dan membuka pemikiran kita mengenai apa itu Islam. Untuk artikel selanjutnya mengenai Islam akan saya tulis mengenai Al-Quran dan Kebudayaan Islam itu sendiri. Wassalam.

Sumber: Al-Quran, “Tafsir Al-Misbah” karangan Prof. M. Quraish Shihab dan “Sejarah dan Kebudayaan Islam” Dr. Hasan Ibrahim Hasan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
Free Fire Pointer Blue Cursors at www.totallyfreecursors.com